Story

autumm in van java

cerita sang sahabat ??

nuansa itu takkan pernah dilupakan, aku menjemputmu di stasiun bandung,, kala itu senja diatas cawang kota bandung. Indahnya kota bangun membangun cerita indah buat ku yang lama telah bersenandung romantis. Cinta dan damai hatiku hadir setelah kekaraban baru yang mulai terasa berbeda.

Diapun sepakat untuk menemuiku di paris van java kota penuh cinta segertak membuatnya datang dan hadir di sela rutinitasnya sebagai abdi negara

sore itu, sabtu di bulan januari 2010

aku menunggu mu tanpa rasa grogi  ataupun malu, duduk berdiam dengan sebotol aqua di bantaran kayu jati, baru pertama kalinya aku memberanikan diri untuk menunggu, mungkin sepertinyaarti hadirmu itu seperti memberi kebahagian terbaru di hatiku yang penuh kelam, senyum indah ku mengembang,  setelah sms dari mu aku terima, dek, aku udah nyampai,, kamu dimana ??

aku berlari menuju tempat dimana aku bisa melihatnya dari jauah, aku sama sekali belum pernah melihat wajahnya secara lansung. Ini pertama kalinya aku bertemu dengan orang ini,, !! Namanya sidik setyawan, sangat halus dan lembut tutr katanya saat bicara,. Aku lansung bersalaman sambil tersenyum meyapanya, capek ya mas! lumayan capek dek !!

ayeii,,aku pun senyum senyum ngk jelas diantara pesona matamu yang menataku!!

aku lansung mencari angkot jurusan kalapa – dago, di angkot kami pun berbicara seperlunya, menandakan ada nya sedikit malu yang menghinggap dikepalaku, Kita pun turun di dago,  mencari makanan untuk mengisi perut yang dari tadi sudah sangat lapar,

aku melihatmu melahap satu persatu butiran nasi yang kelihatanya begitu enak, ditemani ikan dan lalapn yang menjadi suguhan dariku untuk mu malam itu. beginikah suasana romantis itu, ??

inikah yang membuat hatiku girang bukan kepayang, seketika aku duduk bersama seseorang yang begitu lembut..

tapi itu kejadian 2 tahun yang lalu yang masih kukenang setiap hari nya, ngk tau kapan seperti itu akan kembali, saat menyaksikan Indahnya matahari saat tenggelam bersamamu, menyanyikan lagu indah dan makan romantis bersamamu.

2 tahun telah berlalu,, saat kamu berangkat ke nabire untuk bertugas menjadi abdi negara,,itu di bulan juli.  Hatiku kehilangan sangat, menangis menjadi pilihanku, tanpa pingin semua ku lewati sendiri, dan sekarang aku hanya ingin kita sama sama bahagia, nabire hidupmu dan pilihanmu, bandung kota wanita mu yang kau tinggalkan, semoga sehat selalu disana mas, engkau selalu orang terbaik !!

itulah tiap hari yang kulalui tanpa kerjasama dngan dirimu, mencari setiap jejak sosialitamu, dengan mengambil satu persatu galeri yang ada di berandamu,, sebentar lagi ultah mu, aku berharap semoga dirimu suksess, sehat dan bahagia selalu,

 Di dasar relung jiwaku Bergema nyanyian tanpa kata; sebuah laguyang bernafas di dalam benih hatiku, Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ; ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yg nipis kainnya, dan mengalirkan sayang, Namun bukan menyentuh bibirku. Betapa dapat aku mendesahkannya? Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana Kepada siapa aku akan menyanyikannya? Dia tersimpan dalam relung sukmaku Kerna aku risau, dia akan terhempas Di telinga pendengaran yang keras. Pabila kutatap penglihatan batinku Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya, Dan pabila kusentuh hujung jemariku Terasa getaran kehadirannya. Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya, Bagai danau tenang yang memantulkan cahaya bintang-bintang bergemerlapan. Air mataku menandai sendu Bagai titik-titik embun syahdu Yang membongkarkan rahsia mawar layu. Lagu itu digubah oleh renungan, Dan dikumandangkan oleh kesunyian, Dan disingkiri oleh kebisingan,Dan dilipat oleh kebenaran, Dan diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan, Dan difahami oleh cinta, Dan disembunyikan oleh kesedaran siang Dan dinyanyikan oleh sukma malam. Lagu itu lagu kasih-sayang,  Gerangan ‘Cain’ atau ‘Esau’ manakahYang mampu membawakannya berkumandang? Nyanyian itu lebih semerbak wangi daripada melati: Suara manakah yang dapat menangkapnya? Kidung itu tersembunyi bagai rahsia perawan suci, Getar nada mana yang mampu menggoyahnya? Siapa berani menyatukan debur ombak samudra dengan kicau bening burung malam? Siapa yang berani membandingkan deru alam, Dengan desah bayi yang nyenyak di buaian? Siapa berani memecah sunyi Dan lantang menuturkan bisikan sanubari Yang hanya terungkap oleh hati?